Laba Waskita Naik Tajam Rp 4,2 T

Topmetro.news – Laba Waskita naik tajam tahun 2017. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) meraih kinerja fantastis dengan perolehan laba bersih (audited ) Rp 4,201 triliun atau melonjak 131,72% dibandingkan kinerja laba bersih yang dicapai tahun sebelumnya sebesar Rp 1,813 triliun.

Informasi itu disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin. Kata Diretur Utama Waskita, M. Choliq, prestasi yang dicapai PT Waskita Karya (Persero) Tbk itu tidak terlepas dari peran perseroan sebagai agen pembangunan di bidang infrastruktur yang terus berupaya memberikan kontribusi positif kepada seluruh masyarakat dan stakeholders dalam membangun negeri. Disebutkan, pencapaian pertumbuhan kinerja perseroan dalam empat tahun belakangan ini menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan, seperti yang dicatat pada laba bersih yang melonjak tajam pada 2017.

Sejak tahun 2014 bertumbuh 104,68% menjadi Rp 1,048 triliun pada 2015 dan pada tahun 2016 meningkat 72,99% menjadi Rp 1,813 triliun, dan pada 2017 bertumbuh 131,72% menjadi Rp 4,201 triliun. Peningkatan signifikan pada laba bersih tersebut seiring dengan meningkatnya pendapatan usaha perseroan pada tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp 45,21 triliun atau bertumbuh 90,04% dibandingkan pencapaian pada 2016 sebesar Rp 23,79 triliun.

Nilai Kontrak Meningkat

Pada sisi nilai kontrak baru yang diperoleh perseroan sepanjang 2017 sebesar Rp55,83 triliun. Kendati nilai itu turun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 69,97 triliun, namun nilai kontrak yang dalam pengerjaan pada 2017 meningkat menjadi Rp 138,10 triliun atau naik 32,76% dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp 104,02 triliun.

Dari pos total aset, kinerja perseroan juga mencatat lonjakan yang tinggi. Pada 2017, total aset perseroan melonjak menjadi Rp 97,89 triliun atau 59,35% dari posisi sebelumnya sebesar Rp 61,43 triliun. Sedangkan tahun 2013 total aset masih berada di posisi Rp 8,79 triliun, naik menjadi Rp 112,54 triliun pada 2014 dan Rp 30,31 triliun pada 2015 lalu melonjak sebesar 102,67% pada 2016 menjadi Rp 61,43 triliun.

Demikian pula total ekuitas secara berturut turut naik dari Rp2,32 triliun pada 2013 menjadi Rp 2,77 triliun (+19,39%) pada 2014, lalu kenaikan total ekuitas melonjak sebesar 250,18% yang dicatat pada 2015 menjadi Rp 9,70 triliun, kemudian naik 72,88% pada 2016 dan pada 2017 naik 35,65%menjadi Rp 22,75 triliun.

Investasi Jalan Tol

Sepanjang tahun 2017, pengembangan bisnis merupakan segmen kontrak dalam pengerjaan yang paling dominan dimana kontrak tersebut sebagian besar berasal dari investasi jalan tol melalui anak usaha, menempati porsi 69% disusul kontrak-kontrak dari BUMN/BUMD sebesar 16%, swasta hanya 5% dan pemerintah 10%. (tmn)

sumber: neraca

Related posts

Leave a Comment